Monday, April 15, 2013

DIY - Big Pink Ribbon

Hey, look at this ribbon! Cute isn't it?
I dont remember when the last time i made a handycraft. And yesterday i decided to make ribbon for Hana because she got 100 in her math test. \(^o^)/ Yeah Hana always ask me to give her a gift when she get perfect score~
This is truly my handmade. Made by love xoxo. I forgot to take the picture for turorial. But im sure everyone of you know to make this simple ribbon. I hope Hana will like this ribbon


Wednesday, March 20, 2013

Dilema Peminatan Jurusan

Kebangun pagi-pagi buta jam 2 dan melihat laptop masih nyala itu rasanya sesuatu. Mendadak di otak langsung bicara sendiri "Aduh semalem ngerjain tugas baru sampe mana?" Dan beberapa menit kemudian aku baru nyadar kalo gak lagi ngerjain tugas. Aku lagi nunggu ayah pulang sambil main laptop di atas kasur, di mana didukung suasana hening dan sejuk (karena ada kipas angin muter) yang sukses bikin aku ketiduran. Berhubung hari ini kuliah siang jadi nyantai aja.

Bicara soal kuliah, sekarang aku udah jadi mahasiswa semester 4. Itu artinya kurang dari satu semester lagi aku dihadapkan pada peminatan jurusan. :/ Ada tiga peminatan dalam jurusan HI di kampusku. Yang pertama Seccon (Security and Conflict), Indev (International Development), dan Scudev (Social and Culture Development). Seccon itu adalah peminatan utama dan yang paling banyak dipilih di HI Soalnya jurusan HI kan ada untuk mencegah perang. Nah peminatan ini yang paling pas dengan tujuan awal adanya ilmu HI. Pokoknya yang berkaitan dengan perang dan keamanan deh. Kalo Indev fokusnya ke perkembangan pembangunan, ekonomi global, dan ekonomi politik internasional. Terakhir Scudev lebih condong ke arah Transformasi Global.



Sebagai mahasiswa HI yang gak begitu expert karena di awal kuliah sudah merasa salah masuk jurusan, merasa kebingungan mau milih peminatan apa. Seccon, gak aku banget. Secara ilmu HI ku kurang banget karena aku gak hafal sejarah-sejarah di HI. Masih inget jaman dulu di awal semester 1, ketika beberapa teman bisa dengan lancar menjelaskan kenapa milih jurusan HI, karena pengen jadi diplomat lah dan sebagainya. Sedangkan aku yang baru tahu kalau di HI banyak (lebih tepatnya selalu) bicara soal politik, langsung merasa salah masuk jurusan. Apalagi di tambah penjelasan dosen yang bilang bahwa:
Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah dalam HI. Tapi kamu akan dianggap benar selama kamu dapat mempertahankan argumenmu.
Oh noooooo.. Ilmu ini begitu abstraaaak! *terjun dari lantai 5 gedung fisip
PS: Tapi enaknya jurusan HI pas ujian adalah bisa ngarang argumen bebas. Awkwakwawakwkaw.

Oke cukup nostalgianya. Balik lagi ke topik peminatan jurusan. Intinya aku gak mau milih Seccon yang dianggap peminatan yang didewakan di HI. Sisa pilihan tinggal Indev dan Scudev. Jujur sebenarnya aku pengen masuk Scudev karena banyak biaca tentang globalisasi dan budaya. an Secara aku SMA dulu jurusan bahasa dan belajar mengenai antropologi. Jadi sedikit-sedikit tahu tentang budaya, meskipun bahasan budaya di antropologi dan HI beda jauh. Kalau Indev ada minat juga sih. Bicara banyak soal duit. BD

Yang jadi masalah buatku adalah isu-isu yang berkembang seputar tiga peminatan ini.
"Bakal tetep susah lho jadi diplomat meskipun masuk Seccon. Banyak kakak kelas yang dulu ngebet banget jadi diplomat sekarang malah jadi pegawai Paspor dan bahkan pegawai bank aja"
"Dosen-dosen di Indev banyak yang pelit nilai lho. Liat aja yang ngajar Pak ini dan Pak itu"
"Katanya masuk Scudev itu ntar susah magangnya, soalnya kalau kerja yang dicari itu yang peminatannya Seccon sama Indev"
"Peminatan itu bukan buat nyari kerja, tapi menjuruskan kita dalam membuat skripsi. Masak iya kamu kalau mau kerja ditanyain peminatan apa?"
"Lebih banyak referensi skripsi Seccon daripada Indev"

Aaaaargh. Im really confused :( Dulu aku pengen Scudev, beberapa waktu yang lalu pengen ke Indev aja biar (katanya) gak susah dapet kerja. Tapi gara-gara dibilangin temen kalau peminatan itu untuk membantu kita dalam pembuatan Skripsi, berarti Seccon yang layak dipilih. So, what i wanna choose then?

Semoga secepatnya aku bisa benar-benar memutuskan di peminatan apa aku harusnya berada..

Thursday, February 28, 2013

Welcome New Semester!

Semester baru, jadwal baru, kesibukan baru! Hahaha. :D

Waktu cepat berlalu dan gak kerasa aku sekarang udah jadi mahasiswa semester 4. Kayaknya baru kemarin lulus SMA tapi ternyata sekarang udah ada tapi sekarang udah ada di pertengahan usia kuliah. Sibuk berkutat lagi dengan tugas, jurnal, english text book, dan dosen killer. :D

Gak beda sama tahun sebelumnya, semester ini aku nyamain lagi semua jadwal kuliahku bareng Dinisa, my besties. Jadi selama satu semester ini bakal susah-seneng bareng lagi. :D Cuman bedanya jadwal kita yang barengan ketambahan satu orang lagi, Boby, one of my besties too. XO XO

Guys, semoga aku bisa jadi semester-mate yang baik yah buat kalian. :D


Monday, October 29, 2012

Grace's Home - Fettucini

Morning all. Gimana kabar hari ini? Baik yak. suasana di sini cerah sekali. Hehe. :D
Kemarin siang waktu lagi ngajar Dila dan Chelita, tiba-tiba Aka, temen baikku sms ngajak maen ke rumahnya Grace jam 2 siang. Wah padahal aku ada jadwal ngajar tambahan Yudha sama Rama. >.< Tapi berhubung (entah kenapa) pas hari itu lagi kepengen keluar, yaudah aku mengiyakan ajakan Aka dan ASAP sms mamanya Yudha dan Rama buat bilang kalo lesnya ditunda karena aku lupa ada janji sama temen jam 2. (Maapin saya ya buuuu *sujud sungkem)


So sehabis ngajar Dila sama Chelita, langsung deh cuuuus pulang ke rumah. Aka jemput aku di rumah jam 2-an. Rumahnya Grace itu di daerah Sukun dan pas kita kesana pas macet-macetnya. Tapi untungnya Aka bisa melewati kemacetan tersebut meski dengan hati yang ketar-ketir. Aka orangnya panikan sih kalo ada sikon macet-macet gitu.


Pas kita udah sampe di rumah Grace ternyata udah ada mbak Arin (tapi aku lebih sering manggil dia Bawang soalnya secara gak sengaja aku sama Tommy pernah liat foto mbak Arin di hapenya yang pose kepalanya kayak tanaman bawang di game Plant vs Zombies xD). Kita ga sempet ngajak anak-anak yang lain soalnya agendanya ini juga dadakan. Karena yang datang kesana cuma tiga orang, jadilah kami curcol-curcol ria dulu. Ada Grace yang mau konfirmasi kalo sebenernya dia gak balikan sama mantannya yang dulu, Aka yang ternyata udah jadian 2 minggu tapi gak traktiran, dan Bawang yang menjomblo dan curhatnya malah ke robot gak jelas, Sim Simi. Hahaha.


At last acara curcol-an kita berakhir karena Grace ngajakin makan Fettucini buatannya yang udah disiapin buat kami. Dan sebenarnya emang ini tujuan Grace ngajak kita ke rumahnya, makan Fettucini. Yeeeeeeey! And I thought it was delicious enough. :9
Sayang baru inget foto-foto malah pas Fettucini nya abis. :D









Anyway thanks Grace for shared the Fettucini to us and gimme the happiness time. :D

Friday, September 28, 2012

"Understand it, or Leave it"

Tadi malem aku ada kelas negosiasi dan membahas tentang taktik negosiasi. Jadi taktik bernegosiasi itu ada 4: Boulwareism, Br'er Rabbit, Mutt and Jeff, dan Belly-up. Bu Mely membagi kelas jadi 4 kelompok untuk mencari apa arti dari keempat taktik itu. Aku kebagian kelompok 1, jadi kita membahas tentang taktik Boulwareism. Kita cari bahan bacaannya lewat internet.

Boulwareism tactics named after a labor negotiator named Lemuel R. Boulware, is presenting a take-it-or-leave-it proposition. You make a fair offer at or near your bottom line and stick to it. This tactic is not recommended. Almost no one uses it, so you probably will not be taken seriously. Your opponent will misperceive your offer as a first offer, and will refuse it. This tactic invites the opponent to call your bluff and break off negotiations if the offer is unacceptable; therefore, it should be reserved for situations in which you are prepared to go to trial if the offer is refused. - from http://www.law.indiana.edu/instruction/tanford/web/archive/Negotiation.html 

Jadi inti dari taktik ini adalah proposisi "take-it-or-leave-it", yang artinya kita cuma memberikan satu pilihan fix ke lawan kita, kalau mereka mau ya di ambil, kalo nggak mau silahkan ditinggal. Dan penawaran kita benar-benar fix (nggak bisa diganggu gugat) dan revisi apapun setelah keputusan itu dibuat nggak akan diterima. Tapi cara ini nggak direkomendasikan untuk digunakan. Meskipun ini memang salah satu taktik negosiasi yang ampuh untuk digunakan, tapi yang bisa menggunakan taktik ini adalah mereka yang mempunyai power lebih besar dari yang lain. Sehingga istilahnya bisa memberi tekanan gitu lah ke lawan.

Habis diskusi bareng teman-teman, aku ngerasa seneng soalnya aku bisa ngerti topiknya dengan bantuan teman-temanku. Kami baca bareng, translate bareng, dan ngerti bareng. And its really really helpful for me. Kalau aku baca sendiri mungkin aku gak bakal ngerti maksudnya. I've told you that I've English Problem yet? Its difficult by me to understand the "high level" English in my study book. And when I couldn't understand and felt confused, I prefer to do something "better" likes watching TV or maybe sleep, hehehe..

Terus tiba-tiba aku kepikiran sesuatu dan bilang ke Dinisa kalau aku menemukan teori baru yang terispirasi dari taktik Boulwareism. "Understand it, or Leave it". :D (jadi kalau aku gak ngerti bahan bacaan aku bakal ninggal itu. haha ~.~)

Bu Mely juga bilang dalam bernegosiasi itu kita gak boleh selalu mengiyakan pilihan pertama yang diajukan lawan. Dan entah kenapa Dini langsung menyesali kenapa dia tadi siang pas beli empek-empek Palembang langsung mengiyakan kata-kata pedagang yang bilang harga per itemnya itu Rp1500. Ya ampun Dini sumpah gak penting bangeeeeet. Hahaha.

Here's our imagination of coversation sama pedagang empek-empek itu.

We: Berapa pak harga empek-empeknya? 
Him: 1500 aja per bijinya. 
We: (mulai bernegosiasi) Gak bisa lebih murah pak? 
Him: Take it, or leave it. We: (waa, panik) Oke pak, we leave it 
Him: Oh no. Please, aku bakal ngelakuin apapun asal bukan yang kalian mau.
Sumpah Dini gak jelas. :p (haha aku juga sih)

Tuesday, September 25, 2012

Our Beloved Students

Aku baru tiga minggu ini jadi guru leeees. Capek sih, tapi fun. Ngeladenin anak kecil yang selalu ga bisa diem. Ada aja yang tindakan mereka yang bikin repot. Hahaha.

Ini aku share foto murid yang aku ajar. Aku ngajar Tyo si cowok badung. Fafa ngajar Hana (kakaknya Tyo) yang kalem tapi moody.

fafa, aku, tyo, hana

fafa, aku, tyo, hana

 tyo, hana 

our dinner. hehe

Fun Day w/ Fafa and Dinisa

Hari kamis itu adalah hari ngampus yang paling capeeeek. Ada kuliah dari jam 7-9, terus dari jam 1-2. Nah jeda waktu yang hampir 4 jam itu selalu bikin aku dan dini jadi bingung nyari tempat nongkrong dimana. Jadi bisa dibilang menurutku bingung ngalor-ngidul kesana-kemari tanpa tujuan itu lebih capek daripada duduk di kelas sambil ndengerin pelajaran.

Nah Kamis yang lalu, setelah berdiskusi panjang lebar, aku, Dini, sama Fafa akhirnya mutusin buat cabut ke rumah Dini. Lagian kebetulan juga Dini rumahnya deket UB. Sekalian lah ya makan + numpang leyehan. Pas udah di sana, entah laper entah doyan, aku sama Fafa berhasil ngabisin 2 toples kue lebaran dini. Wahaha. Barbar sekali kami ini. :D (yah dengan catatan isi toplesnya ga penuh-penuh amat yeee)

Habis selesai makan kami balik ke kampus dan sesampainya di sana, OMG dosennya ga adaaaaa. -__- Tau gitu kan aku pulang krumah sendiri aja daritadi. Yasudah akhirnya kami beriga jalan deh ke Matos dan Mx buat ngabisin waktu. Agenda pertama kita disana adalah keliling hypermart (dini kepincut beli pizza buat bertiga), ngobrol, curhat, dan diem-diem naik ke Mx lantai 3 yang masih sepi sampe kami di usir satpamnya. Untung sudah sempat foto sebelum di usir. Dan kejamnyaah Fafa kalo dia yang foto pasti muka ku cuma kena setengah. But sure i have great time with them <3